Tuesday, November 17, 2015

Di Era Jokowi, RI jadi Surga Pengkhianat Rakyat dan Negara


“Di Era Jokowi, RI jadi Surga Pengkhianat Rakyat dan Negara”


Dari dua kasus besar yang menyedot perhatian publik, yakni kasus pembakaran jutaan hektar lahan dan hutan serta kasus mafia minyak, dapat dilihat bahwa ‘wajah’ Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah berlindung di balik topeng dan tameng kerakyatan.

Kesimpulan itu disampaikan aktivis Petisi 28 Haris Rusly Moti (16/11). “Hingga kini, bahkan tidak satupun perusahaan pembakar lahan dan hutan yang ditetapkan sebagai tersangka pembakar lahan dan hutan,” ungkap Moti.

Kata Moti, demikian juga dalam kasus mafia minyak, sekurang-kurangnya negara telah dirugikan sebesar Rp 250 triliun dalam kurun waktu selama tiga tahun. Bahkan Menteri ESDM Sudirman Said dan Tim Pemberantasan Mafia Minyak bentukan Pemerintahan Jokowi-JK secara tegas mengatakan kepada publik tentang kerugian negara yang diakibatkan oleh kejahatan mafia minyak.

“Sejumlah mantan anggota Tim Pemberantasan Mafia Minyak pun telah menyebut inisial dari gembong mafia minyak tersebut, namun lagi-lagi tak ada proses hukum terhadap para penjahat yang merampok uang negara tersebut,” jelas mantan aktivis PRD ini.

Moti mengatakan, Jika di era Pemerintahan SBY, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi diduga diarahkan untuk membasmi musuh-musuh politik, seperti Antasari Azhar, dan lain-lain, tidak demikian di Pemerintahan Jokowi. “Di era Pemerintahan Jokowi-JK, situasi penegakan hukum dan pemberantasan korupsi telah menjadi mayat yang diawetkan untuk dikenang, tak lagi bernyawa,” papar Moti.

Menurut Moti, atas nama menjaga perasaan para investor asing agar senantiasa nyaman dalam ‘menjajah’ bangsa Indonesia, maka penegak hukum dilarang menciptakan kegaduhan. Presiden Jokowi langsung membuat surat edaran kepada Polri dan Kejaksaan untuk tidak boleh mempidanakan kebijakan pro investor.

“Di era kepemimpinan Presiden Jokowi yang kelihatan seperti orang ‘bingung’, para mantan ‘perampok’ dan ‘perampok’ yang sedang eksis di dalam pemerintahan telah membangun kesepakatan untuk berdamai, saling melindungi dan tidak menjerat satu dengan yang lain,” jelas Moti.

Tak hanya itu, menurut Moti, kepemimpinan Presiden Jokowi yang lemah tidak berdaya, telah mengubah Indonesia menjadi surga bagi para pengkhianat rakyat dan negara, perampok dan penjual bangsa dan negara.

“Seluruh pejabat dan institusi negara telah berada dalam satu genggaman para taipan, saudagar dan oligarki politik pengkhinat rakyat dan negara,” pungkas Moti.

Red

sumber : http://www.intelijen.co.id/di-era-jokowi-ri-jadi-surga-pengkhianat-rakyat-dan-negara/

Baca Juga :
- Berita Politik Dalam Negeri 2015

No comments: